Tampilkan postingan dengan label beladiri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label beladiri. Tampilkan semua postingan

Berlatih karate di Gunung

Pagi itu aku memulai aktifitasku di hari libur dengan pergi ke daerah perbukitan yang hijau dan berudara sejuk dibawah kaki gunung untuk berolah raga (berlatih karate). Kegiatan yang dimulai dari Jogging tersebut menempuh jarak 10 km dari kaki bukit sampai puncak bukit. Dengan dikelilingi oleh hamparan area perkebunan teh yang menghijau dan tertata rapi menambah indahnya suasana diperjalanan membuat api semangatku dan gairahku semakin berkobar untuk terus berlari tanpa berhenti sampai ke puncak bukit dekat kaki gunung. Lelah dan capek secara tidak sadar tidak kurasakan lagi sepanjang perjalanan karena aku telah terlena oleh indahnya pemandangan alam disekitarku dan udara sejuk yang selalu memasuki kerongkonganku yang membuatku semakin kuat untuk terus berlari. Aktivitas yang menuntut fisik yang prima tersebut tidak menyurutkan semangatku dalam berlatih. Banyak rintangan2 yang menghadang sepanjang perjalanan berupa medan yang terjal, menanjak, tanah yang becek dan licin, batu2 yang tajam, dan bentuk tanah yang tidak beraturan/Zig-zag. Tapi itu semua kugunakan untuk menempa mental dan ragaku agar lebih kuat. Dalam ilmu beladiri rintangan2 tersebut banyak mamfaatnya yaitu jalan yang terjal dan menanjak berguna untuk menguatkan kuda2 sehingga otot paha dan dengkul menjadi lebih kuat, tanah yang becek dan licin berguna untuk melatih keseimbangan tubuh, batu2 yang tajam berguna untuk memijat telapak kaki secara alami agar menyehatkan fungsi syaraf, dan bentuk tanah yang tidak beraturan atau Zig-zag berguna untuk melatih kelincahan, kecepatan dan kekuatan otot kaki dan tubuh. Sesampainya di puncak bukit aku semakin kagum dan terpesona oleh pemandangan disekitarku, hamparan perkebunan teh, pohon2 cemara, sawah, perkampungan semuanya terlihat dari puncak bukit. Didepan dan belakangku terdapat gugusan pegunungan yang berbaris dengan diselimuti rerimbunan pohon yang hijau. Di situ ada sebuah saung /gubug yang cukup luas dan tidak ada dindingnya. Di dikatakan cukup luas karena memungkinkan aku untuk berlatih Kata. Di dalam saung itu aku mulai melemaskan dan meregangkan otot2ku setelah itu aku memulai latihan di situ dengan push up, kemudian melakukan beberapa gerakan Kihon seperti chudan tsuki, soto uke, uchi uke, gedan barai, age uke, morote uke dan yokogeri sambil melakukan kuda-kuda Kibadachi. Setelah itu aku mulai melatih beberapa gerakan kata seperti Tekki shodan dan Kan kudai.
aku merasakan kenikmatan yang luar biasa saat berlatih di alam bebas, rasanya lebih enjoy, lebih rilex, lebih bersemangat dan lebih fokus. Cobain deh teman-teman berlatih di gunung, latihan kita lebih optimal dari pada latihan di tempat biasa. Selain itu latihan di gunung juga bermamfaat membuat fisik kita lebih tangguh daripada ditempat biasa.Gak percaya? lihat saja perbedaan fisik orang pegunungan dengan orang perkotaan. Orang pegunungan jauh lebih kuat dalam bekerja, berjalan dan berlari daripada orang yang tinggal di dataran rendah semisal diperkotaan. Karena mereka telah terbiasa mendaki gunung dan menuruni lembah dengan santainya dalam kehidupan sehari-hari.Mengapa bisa demikian? kita ambil contoh perbandingan dengan orang  yang sehari-harinya tinggal di pantai. Daerah yang berpantai memiliki udara yang kaya akan oksigen, sehingga pada orang yang tinggal dipantai tidak memerlukan jumlah HB yang banyak untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen. Seperti kita ketahui bahwa alat pengangkut oksigen dalam tubuh adalah Hemoglobin (HB) yang terdapat dalam butir darah merah. Nah, apabila orang pantai terutama yang tidak pernah berolah raga ditempatkan di pegunungan dengan ketinggian 2000-3000m diatas permukaan laut, maka ia akan terkena oleh apa yang disebut"penyakit gunung".Gejala penyakit ini adalah bahwa orang itu akan merasa lemah, lekas lelah,mengantuk dan nafas serasa tidak penuh. Setelah sekitar 10-14 hari berada di ketinggian tersebut, maka gejala penyakit tersebut biasanya akan berkurang atau hilang sama sekali. Penyakit gunung disebabkan oleh pasokan oksigen bagi keperluan tubuh tidak memenuhi kebutuhan, karena miskinnya oksigen di daerah pegunungan. Sementara itu kondisi fisik yang dimilikinya saat itu adalah kondisi alam pantai yang udaranya lebih kaya akan oksigen. Sebaliknya orang gunung memerlukan jumlah HB yang lebih banyak dan penyesuaian lainnya karena udaranya miskin akan oksigen. Itulah yang telah terjadi pada orang pantai yang telah dapat menyesuaikan diri dengan ketinggian tersebut. Sehingga Hb dan faktor penyesuaian lain akan meningkat. itulah alasannya mengapa aku memilih latihan di gunung. Setelah aku selesai latihan selama kurang lebih 3 jam lalu turun gunung. Aku merasakan perubahan yang drastis sesudah latihan, ini beda dengan latihan di tempat biasa. Tubuh serasa lebih segar, nyaman, kuat dan lincah. Nah, bagaimana komentar teman2 berani mencoba latihan di gunung?
Get This
A'e - Berlatih karate di Gunung

Pentingnya latihan menangkis di karate

Karate diciptakan oleh master2 zaman dahulu adalah untuk mempertahankan diri, bukan untuk menyerang. Karena serangan Karate bisa sangat membahayakan Jika digunakan sembarangan maka akan mencelakai orang. Orang yang jadi korban bisa jadi cacat atau meninggal. Karena saking bahayanya ilmu Karate ini, maka oleh master2 dahulu diciptakanlah jurus/Kata yang tekniknya kebanyakan didominasi oleh tangkisan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar nantinya karate diharapkan tidak disalahgunakan dalam pengamalannya dikemudian hari. Seperti kita tahu bahwa dalam prinsip Karate tidak ada yang namanya menyerang terlebih dahulu alias jika kita diserang baru kita membela diri. Itulah sebabnya dalam setiap jurus Karate selalu dimulai dengan tangkisan. Dalam setiap tehnik Beladiri Karate selalu ditekankan untuk mempertahankan diri/melindungi diri terlebih dahulu, baru kemudian menyerang. Melindungi diri terlebih dulu maksudnya si pelaku karate dituntut untuk terus memprioritaskan belajar dan melatih gerakan tangkisan secara konsisten dari pada melatih gerakan memukul atau menendang. Di sini setiap murid karate ditekankan untuk lebih banyak belajar dan melatih tangkisan ketimbang pukulan. Hal ini bukan berarti melatih pukulan/tendangan dinomor duakan tetapi dalam pertarungan sebenarnya orang yang mempunyai skill menangkis yang lebih baik memiliki kemungkinan untuk menang lebih besar, walaupun skill pukulannya rendah atau paling tidak dalam kondisi terburuk orang tsb walaupun tidak slalu menang dalam pertarungan tapi ia dapat meminimalisir tingkat bahaya serangan musuh/dapat menahan gempuran serangan lawan sehingga tingkat cedera pada dirinya dapat diminimalisasi sekecil mungkin. Sekarang kita bandingkan dengan sebuah contoh:
  • Si A belajar dan melatih tangkisan serta pukulan dengan kompasisi: latihan tangkisan =80%, latihan pukulan/tendangan=20%
  • Si B belajar tangkisan dan pukulan dengan komposisi: latihan tangkisan=20%, latihan pukulan dan tendangan=80%
Ketika mereka berdua diadu dalam sebuah pertarungan, manakah diantara mereka yang menang? Apakah si A yang mempunyai pertahanan yang paling kuat atau si B yang mempunyai pukulan dan tendangan paling kuat dan cepat? Jawabannya adalah yang menang si A, karena sekuat dan secepat apapun si B melancarkan pukulan, pukulannya akan selalu meleset/tertangkis oleh si A, dan ketika kemudian si A membalas dengan menyerang melalui pukulannya ke si B, mungkin pada tahap ini serangan pukulan yang dilancarkan si A kualitasnya tidak sebagus pukulan yang dilancarkan si B. kualitas pukulan si A boleh jadi dari segi kecepatan rendah, dan dari segi kekuatan atau bobot pukulan juga rendah. Sehingga pukulan si A belum bisa segera membuat kapok si B atau menjatuhkan si B. Tapi lama-kelamaan seiring dengan akumulasi pukulan yang masuk ke tubuh si B, pukulan yang lemah sekalipun dapat mencedrai si B dan akibatnya si B ambruk ke tanah (kalah).
Melatih keterampilan menangkis juga membantu kita dalam bertahan dalam suatu pertarungan. Musuh yang melancarkan serangan terus-menerus secara bertubi2 tapi selalu berhasil kita tangkis, lama kelamaan akan menguras energi musuh juga, sehingga lambat laun kecepatan pukulannya akan melambat bahkan berhenti sama sekali. Di saat pukulannya lambat terbukalah peluang/celah untuk kita memukulnya.
Latihan menangkis juga dapat menghindarkan tubuh kita dari cedera yang serius akibat pukulan telak musuh. Sehingga kalau saat menit pertama saja kita sudah kena pukul telak dan terhuyung-huyung, bagaimana jika kita akan bertarung di menit2 selanjutnya, pasti lebih berat.
Dalam hal ini bukannya penulis mengabaikan latihan memukul/menendang. Tidak sama sekali tidak! Tetapi penulis hanya ingin sekedar meluruskan kembali muksud dan tujuan latihan karate. Penulis perhatikan banyak diantara para siswa2 Karate yang lebih enak melatih Karatenya hanya sebatas teknik memukul atau menendang saja, sedangkan mereka tidak bergairah untuk melatih tangkisan. Waktu mereka berlatih di Dojo, mereka terpaksa harus mengikuti sensei mereka dalam melakukan gerakan2 termasuk teknik tangkisan. Tapi teknik tangkisan yang mereka latih di Dojo atas intruksi senseinya tidak membuat mereka senang. Mereka tidak menghayati gerakan tangkisan yang mereka lakukan. Sesudah sampai di rumah mereka melupakan semua latihan teknik tangkisan waktu di Dojo, mereka kembali hanya melatih pukulan secara berulang2 tanpa melatih tangkisan sedikitpun. Mereka berlatih di rumah hanya bergairah untuk melatih pukulan saja. Sebenarnya ini tidak salah, banyak Karateka yang berlatih memukul Makiwara di rumah. Maksud penulis latihlah pukulan sampai baik dan perbanyaklah latihan Tangkisan, karena tangkisan dapat melindungi anda dari cedera dan kekalahan.
 
sumber: karate harmony
Get This
A'e - Pentingnya latihan menangkis di karate

Nama-nama tangkisan karate

A'e - Nama-nama tangkisan karate

Nama-nama tendangan karate

A'e - Nama-nama tendangan karate

Nama-nama kuda-kuda karate

A'e - Nama-nama kuda-kuda karate

Nama-nama pukulan karate

A'e - Nama-nama pukulan karate

Bertarung dengan satu jurus

Memang benar nasehat Master Funakoshi pendiri Karate aliran Shotokan tentang cara melatih suatu kata atau Jurus. Menurut beliau hendaknya jika belajar satu Kata saja paling sedikit harus memakan waktu minimal 3 tahun, dan beliau juga berpesan:” jangan pindah ke jurus lain dulu sebelum jurus ini kamu kuasi dengan mantap ulangi dan ulangi terus dari gerakan semula!”. Tentang berlatih suatu tehnik juga beliau berpesan kerjakan 1000x sehingga kau akan menemukan jawabannya!”. Dari kata2nya terbersit makna bahwa dengan mengasah satu jurus saja secara terus-menerus maka jurus kita akan semakin tajam dan otomatis akan menjadi senjata yang mematikan bagi lawan. Jurus kita akan lebih mempunyai bobot dalam menyerang, dibandingkan dengan lawan yang mempunyai banyak jurus tetapi dalam proses latihannya kurang dilatih dan dihayati. Mungkin ini yang namanya kekuatan Fokus, karena si pelaku konsentrasinya Cuma melatih dan melatih satu jurus saja, dan lebih mudah dalam menyempurnakan dan mengintropeksi jurus tersebut. Ini berlaku tidak hanya di dalam beladiri Karate tapi di dalam beladiri lainnya. Simak cerita berikut:




Di Hawai, ada seorang cacat yang tidak punya tangan kanan sejak lahir, namun tangan kirinya normal. Sewaktu masih kecil, ia sering dihina dan diolok-olok oleh teman2nya. Ia menjadi rendah diri (minder) karena kecacatannya itu


Pada suatu hari, dia bertemu seorang guru beladiri (di Hawai banyak orang keturunan Jepang yang ahli beladiri), dan Guru itu bertanya kepadanya “Apakah kamu mau kalau saya mengajarimu ilmu beladiri supaya kamu menjadi percaya diri?” Jawabnya dengan semangat “Mau, saya sangat mau!”


Akhirnya, orang cacat itu diajari satu jurus kuncian dan ia diminta untuk terus mempraktikkannya. Hingga berminggu2 lamanya, murid itu terus menerus mempraktikkan satu jurus itu saja. Pada minggu ke-16 murid itu merasa sudah pandai. Ia lalu berkata “Guru, tolong ajarkan kepada saya jurus yang lainnya.” Gurunya menjawab “Praktikkan jurus itu lagi, sekarang belajar lebih cepat, dan lebih kuat!” Setelah beberapa minggu, ketika muridnya mengatakan “Guru saya sudah ahli.” Gurunya menjawab, “Kamu harus lebih kuat dan lebih cepat lagi, kamu harus banyak lawan tanding!” Gurunya bertanya “Apakah kamu sudah ahli?” Kalau memang sudah ahli selanjutnya kamu bisa mempraktikannnya dengan lawan tandingmu.” Ternyata jurusnya bekerja dengan sempurnya dan ia bisa mengalahkan pada lawan tandingnya dengan mudah.




Gurunya puas dengan hasil tersebut, dan berkata. “Baiklah, sekarang kamu akan saya daftarkan dalam pertandingan bela diri berkelas.” Namun si murid berteriak, “Guru! Saya kan baru bisa menguasai satu jurus, tapi mengapa anda sudah mendaftarkan saya?” Gurunya menjawab “Tidak masalah!” Kemudian sang murid berpikir, “Oh, kalau saya didaftarkan ke suatu pertandingan, mungkin saya akan diajarkan jurus yang baru karena pertandingan masih 8 minggu lagi.” Ternyata tidak, dia hanya tetap diajari satu jurus yang sama, satu jurus kuncian, terus menerus hanya diajari satu jurus itu. Dalam latih tanding dia dapat mengalahkan semua lawan tandingnya. Lalu ia berkata “Guru, apakah saya harus mengikuti pertandingan hanya berbekal satu jurus ini?” Gurunya menjawab, “Sudahlah, yang penting kamu terus praktik lawan tanding yang lebih cepat dan lebih kuat untuk menyempurnakannya.” Murid yang cacat itu bertanya lagi, “Apakah saya tidak diajari jurus lainnya?” Gurunya berkata dengan lantang. “Tidak!” Kemudian murid itu berkata “Guru, kalau nanati saya kalah, saya akan menjadi sangat malu.” Gurunya memberikan semangat, “Tidak masalah, kamu ikut saja.”




Tibalah hari pertandingan itu. Si murid tersebut tetap hanya menggunakan satu jurus untuk bertarung dengan semua lawannya. Ketika menghadapi lawan pertama, dengan cepat ia bisa mengunci lawannya dan dengan cepat pula lawan itu tidak bisa bergerak sama sekali dan menyerah. Demikian seterusnya hingga babak ketiga, dia hanya menggunakan satu jurus dan berhasil mengalahkan semua lawannya dengan cepat. Kemudian dia masuk babak semi final, dan dia berkata kepada gurunya, “Waduh guru….., sudah tiga kali saya menggunakan jurus ini, nanti saya akan ketahuan oleh lawan saya selanjutnya, please, tolong saya diajarkan jurus sakti yang lainnya agar saya bisa menang lagi”. Gurunya menjawab dengan tegas “Sudahlah, kamu pakai jurus itu saja dengan lebih cepat dan lebih kuat.”




Akhirnya. Dengan sedikit terpaksa murid itu maju ke babak semifinal dengan tetap menggunakan satu jurus tadi, dan ternyata lawannya dapat dikunci dengan cepat dan menyerah kalah. Ia berteriak merayakan kemenangannya


Akhirnya ia mencapai babak final. Kali ini lawannya adalah juara bertahan selama tujuh kali berturut2. Secara spontan ia berkata lagi kepada gurunya, “Waduh Guru….,, Kali ini saya benar2 tidak berkutik, dia juara bertahan dengan rekor tujuh kali mempertahankan gelarnya. Saya empat kali menang hanya menggunakan satu jurus yang sama terus-menerus, bagaimana saya bisa menang melawan juara ini?” Murid itu tampak mulai tertekan dan berkata, “Tolong…, ajari saya jurus sakti yang baru, tolonglah saya guru!” Gurunya menjawab, “Tidak! Kamu tetap masuk final hanya dengan satu jurus itu dengan lebih cepat dan lebih kuat lagi!”


Dan ketika akhirnya ia berhadapan dengan juara bertahan itu dengan hanya menggunakan satu jurus yang digunakan sebelumnya, ternyata dalam waktu singkat juara bertahan itu dapat terkunci dan menyerah kalah. Kemudian dia merayakan kemenangannya dengan kegembiraan yang luar biasa. Malam harinya ketika murid tersebut pulang, ia disambut dengan pesta yang sangat meriah. Dan ketika semua sudah pulang dari pestanya, yang masih tinggal hanya dia dan gurunya. Mereka duduk di tepi panta melihat ombak yang menderu dan memecah di tepian pantai dalam sinar cerah bintang dan rembulan.




Kemudian si murid bertanya kepada gurunya, “Guru, saya tidak habis pikir, mengapa saya bisa jadi juara dengan hanya satu jurus?” Gurunya menjawab, “Ada dua hal mengapa kamu bisa menjadi pemenang. Pertama , Teknik kuncianmu itu adalah teknik kuncian yang paling hebat di dunia beladiri, sangat sulit diantisipasi, apalagi kalau kamu jalankan dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa. Kedua, teknik kuncian kamu ini sebenarnya ada penawarnya atau ada cara menghindarinya. Tetapi untuk melakukan nya lawanmu harus memegang tangan kananmu, dan kamu tidak punya tangan kanan…….!!”



Nah! bagaimana pendapat anda, masih maukah anda menekuni satu jurus saja sampai benar2 matang sebelum mempelajari jurus lainnya?



sumber: Marketing Revolution. Tung Desem Waringin
Get This
A'e - Bertarung dengan satu jurus

Membaca serangan lawan dalam pertarungan

Untuk dapat mengalahkan lawan dalam sebuah pertarungan dibutukan keterampilan dalam mengantisipasi serangan lawan. Untuk itu selain kecepatan dan kereflekan dari gerakan kita dibutuhkan, juga yang paling penting kita dapat membaca pikiran musuh sebelum gerakan serangannya di lancarkan kepada kita. Jadi sebenarnya yang paling terpenting dalam suatu pertarungan adalah kita dapat membaca pikiran lawan kita. Untuk dapat membaca pikiran lawan kita dibutuhkan ketenangan pikiran. Pikiran kita harus setenang mungkin tidak boleh ada perasaan gelisah, cemas, grasah-grusuh, takut dan semacamnya. Dalam bertarung, kita harus mengikuti prinsip Karate yaitu Mizu no Kokoro (pikiran layaknya air) dan Tsuki no kokoro (pikiran layaknya bulan). Dalam Mizu no kokoro (pikiran layaknya air), kita dituntut untuk memiliki pikiran yang tenang setenang air dalam bertarung. Sebab pikiran yang setenang air mampu memantulkan semua benda disekitarnya, termasuk jalan pikiran musuh. Sedangkan dalam Tsuki no Kokoro (pikiran layaknya bulan) kita dituntut untuk menganggap lawan kita sebagai bulan yang menerangi keadaan di sekitarnya, sehingga kita dapat melihat benda2 di sekitar kita, termasuk melihat peluang2 untuk melancarkan serangan ke musuh atau melihat kelemahan pertahanan pada lawan. Dalam hal ini kita membiarkan lawan melancarkan beberapa serangan sambil kita melakukan gerakan menangkis dan menghindar. Kemudian sambil melakukan kedua perinsip tersebut secara bersamaan, perlahan-lahan tabir kelemahan pertahanan lawan mulai terungkap. Dan disaat itu kita melancarkan serangan ke arah lawan. Dalam hal ini saya, selaku penulis akan berbagi pengalaman tentang teknik2 cara membaca serangan lawan. Bertahun tahun saya mencari jawaban tentang bagaimana mengalahkan lawan dalam sebuah pertarungan beladiri. Ternyata baru2 ini saya menemukan jawabannya dan sudah bisa mempraktekannya, dengan kata lain saya sudah bisa menjalankan dan merasakan prinsip Karate Mizu no kokoro (pikiran layaknya air) dan Tsuki no kokoro (pikiran layaknya bulan) adalah benar. Jadi kedua prinsip itu bukan omong kosong, dan saya sudah dapat membuktikannya. Ketika saya melakukan sparing (pertarungan) bersama beberapa rekan, secara tidak sengaja saya berhasil menerapkan kedua prinsip tersebut dan diluar dugaan 
Ternyata beberapa rekan saya pun kalah secara bergantian.
Kemudian saya berpikir apa yang membuat saya menang?, lalu saya menemukan jawaban yaitu mengikuti dua prinsip Karate itu.
Lalu saya bertanya lagi pada diri sendiri, apa yang membuat saya sukses melakukan dua perisip itu?


Lalu kutemukan Jawabannya adalah karena kamu berpikiran tenang saat menghadapi lawan.

Kemudian muncul pertanyaan lagi pada diri saya: kalau begitu apa yang membuat pikiran dan perasaan saya tenang pada saat itu?

Lalu setelah berpikir agak panjang, menggali dan terus menggali ternyata kutemukan jawabannya yaitu karena merupakan akumulasi proses panjang selama kamu latihan, jadi dengan latihan yang teratur, serius menghayati, dan konsisten akan memberikan perasaan yakin pada dirimu sendiri sehingga dengan mudah pikiranmu akan tenang.

Lalu timbul pertanyaan kembali pada saya, apa yang jadi penyebab saya bisa menenangkan pikiran saya dibandingkan dengan dulu padahal dulu dan sekarang sama2 giat berlatih?

Ternyata jawabannya adalah pada teknik2nya. Berikut Tips2 teknik cara membaca serangan lawan dari saya:

  • Perhatikan/ arahkan pandangan kita pada daerah sekitar kepala lawan, terutama daerah sekitar mata lawan. Jangan sekali2 pandangan kita mengarah kepada tangan/kaki lawan ataupun keduanya sebab pandangan yang tertuju selain pada kepala akan mudah dimanipulasi lawan ujung2nya lawanlah yang dapat membaca pikiran kita dan kitapun malah jadi smakin grogi. Dengan mengarahkan pandangan kita ke bagian kepala musuh maka akan proses membaca pikiran lawanpun akan dimulai.
  • Tahap kedua, ketika kita mengarahkan pandangan kearah kepala lawan maka kita selanjutnya diharuskan menenangkan pikiran, jadi secara serentak kita menenangkan pikiran dan mengarahkan pandangan ke sekitar kepala lawan. Pada tahap ini kita sebenarnya sedang mempercepat proses pembacaan pikiran lawan. Makin tenang dirimu makin mudahlah anda membaca pikiran lawan anda. Hal2 yang harus diperhatikan pada tahap ini adalah:
  1. Jangan takut ketika pandangan kita hanya tertuju ke kepala lawan seolah2 kita tidak mengawasi/waspada terhadap anggota tubuh lain yang menjadi alat penyerang seperti tangan dan kaki. Sebab ketika kita memandang kearah kepala lawan disamping pikiran kita tenang juga harus disertai dengan keyakinan bahwa latihan rutin yang selama ini kita jalankan akan memberikan dampak yang significan pada diri kita,terutama meningkatkan gerak reflek kita saat diperlukan pada situasi dan kondisi tertentu. Pikiran kita jangan juga memikirkan gerakan/teknik apa yang harus kita keluarkan melainkan pikiran kita harus dikondisikan tanpa beban, biarlah mengalir seperti air mengikuti gerak-gerik lawan.
  2.  Setelah kita menatap ke arah kepala, menenangkan diri dan yakin jangan lupa untuk menerapkan prinsip Karate yang kedua yaitu Tsuki no Kokoro (pikiran layaknya bulan). Biarkanlah lawan menyerang sebanyaknya sampai kita tahu dimana letak kelemahannya. Pada umumnya prinsip ini bertujuan menembus benteng pertahanan lawan. Ketika kelemahan lawan sudah diketahui maka buru2 lansung kita balas dengan serangan kita.
  3.  Pada saat kita menatap kearah kepala lawan kita dan kita sudah berhasil membaca pikiran lawan tetapi setelah itu sulit membaca pikiran lawan lagi, maka jangan putus asa. Arahkan pandangan kita terus pada daerah sekitar kepala, terutama pada kedua mata lawan. Biasanya sekali kita bisa melakukannya seterusnya akan bisa.
Pada intinya keberhasilan kita memenangkan suatu pertarungan atau perkelahian di pengaruhi oleh:

  1.  Ketenangan pikiran kita, semakin tenang pikiran kita semakin bisa untuk membaca serangan lawan (jangan lupa untuk terus menatap daerah kepala lawan terutama mata)
  2.  Ketenangan pikiran kita dipengaruhi oleh keyakinan kita, Maka untuk memperkuat keyakinan kita adalah dengan latihan karate yang disiplin dan benar. Juga dapat pula ditambah dengan meditasi dgn mengucapkan kata2 positif.
Itulah sekilas pengalaman saya yang berharga, semoga dapat membawa manfaat buat pembaca!
Get This
A'e - Membaca serangan lawan dalam pertarungan

Penerapan teknik karate dalam beladiri part 5

Bab ini diilhami oleh naskah kuno orang Okinawa bernama Bubishi. Ini bukan berarti saya akan menunjukkan secara detail ke 48 teknik tsb.
Tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan keanekaragaman teknik karate – seperti serangan, tendangan, kuncian, lemparan, penghalang dan memegang. Selanjutnya, jika kita hanya menganalisis satu teknik, disitu ada banyak variasi tergantung gaya yang dianut dan tradisi atau dari sudut pandang seorang guru. Berikut ini adalah pandangan saya, berdasarkan bertahun-tahun praktek, penelitian dan seminar.
Saya akan merekomendasikan kepada anda semua untuk membaca Bubishi dan Funakoshi Tote jutsu.
Semua teknik yang ditunjukkan di sini dapat ditemukan dalam kata. Jika Anda berlatih Shotokan atau beberapa gaya modern lainnya, maka mungkin Anda akan berpikir bahwa banyak dari teknik ini kejam dan "kotor". Namun, teknik yang disebut kejam dan kotor ini adalah benar-benar teknik karate Okinawa yang asli.


Stanic Milos

Fumi Kiri

dasar membanting


Ini adalah teknik bantingan dasar. Gichin Funakoshi menggunakan istilah "byubodaoshi" (Karate do kyohan). gambar serupa juga ada di Bubishi.


Point disini adalah untuk menyapu kaki lawan. Anda dapat melakukan teknik ini dengan beberapa cara berbeda - Anda dapat mendorong dagunya ke atas, atau memegang tenggorokannya, atau Anda bisa mengambil bahunya dan menggunakan siku Anda untuk menghancurkan wajahnya.


Tips: Setelah lawan sedang jatuh, Anda bisa KO dia dengan tetsui uchi (serangan palu). sangat penting untuk memegang lengan lawan, sehingga Anda bisa mengontrol dia.


Referensi kata: Anan, Passai, Kushanku






Udewa

"Ambil kaki" menjatuhkan


Ada gambar yang tepat dari teknik ini dalam Bubishi.

Cara termudah untuk menjatuhkan lawan di atas lantai adalah dengan merebut kakinya. Anda harus ambil pergelangan kaki dan dorong lalu putar  lututnya. Udewa adalah respon yang baik ketika seseorang mencoba untuk memegang anda.


Tips: Anda harus selalu melihat lututnya.



Referensi kata: Sanseiru (Uechi ryu)






Tsubamagaeshi

membuatnya terbang seperti burung Walet


Gichin Funakoshi memberi nama teknik ini "burung Walet terbang ", Teknik ini sangat mirip dengan Aikido kote gaeshi (kuncian pergelangan tangan). Namun, Karate Okinawan memiliki versi lain pada teknik ini. Anda dapat membanting seseorang jika Anda mengambil lengannya kemudian  terbalik dengan tiba2 dan tenggelam ke bawah.



Teknik ini membutuhkan kecepatan. Anda dapat menggunakan teknik  melempar  ini sebagai
 pertahanan terhadap serangan klub atau tusukan  pisau.



 Tips: jangan gunakan tangan anda, jika kaki anda bergerak dengan benar, kekuatan yang sangat kecil saja, cukup membuat jatuh lawan .
Referensi kata: Kushanku




Unshu Geri

"Gunting" menjatuhkan



Teknik ini adalah permata karate Okinawa. Hal ini diawetkan dalam kata Unshu, yang telah diberikan kepada kita oleh guru besar Seisho Arakaki.


Anda harus gesit untuk melakukan tendangan ini dengan baik. Teknik jatuh dengan tiba-tiba digunakan untuk menghindari serangan lawan. Tendangan  selalu ditujukan pada selangkangan lawan. Bagian yang paling manis  adalah bahwa Anda dapat menggunakan kembali tendangan anda (hiki-ashi) sebagai "gunting" menjatuhkan.



Tips: Anda dapat menggunakan unshu Geri  untuk mempertahankan diri ketika Anda berada di lantai. Gunakan tendangan untuk menangkis kaki lawan.


Referensi kata: Unshu






sumber: www.karateblogger.com
Get This
A'e - Penerapan teknik karate dalam beladiri part 5

Penerapan teknik karate dalam beladiri part 3

Bab ini diilhami oleh naskah kuno orang Okinawa bernama Bubishi. Ini bukan berarti saya akan menunjukkan secara detail ke 48 teknik tsb.
Tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan keanekaragaman teknik karate – seperti serangan, tendangan, kuncian, lemparan, penghalang dan memegang. Selanjutnya, jika kita hanya menganalisis satu teknik, disitu ada banyak variasi tergantung gaya yang dianut dan tradisi atau dari sudut pandang seorang guru. Berikut ini adalah pandangan saya, berdasarkan bertahun-tahun praktek, penelitian dan seminar.
Saya akan merekomendasikan kepada anda semua untuk membaca Bubishi dan Funakoshi Tote jutsu.
Semua teknik yang ditunjukkan di sini dapat ditemukan dalam kata. Jika Anda berlatih Shotokan atau beberapa gaya modern lainnya, maka mungkin Anda akan berpikir bahwa banyak dari teknik ini kejam dan "kotor". Namun, teknik yang disebut kejam dan kotor ini adalah benar-benar teknik karate Okinawa yang asli.


Stanic Milos


Tomoe  Nage
Roda Besar


Teknik ini diilustrasikan dalam Bubishi kuno. Ada kemungkinan bahwa ini adalah salah satu variasi dari kata Unshu.

Tomoe Nage adalah istilah ju jutsu, juga dikenal sebagai "pengorbanan melempar". Point disini adalah jatuh di tanah dan melontarkan lawan di atas kepala Anda.

Teknik ini sangat efektif jika Anda dihadapkan melawan lawan kuat yang mencoba untuk mendorong Anda dengan memegang kerah Anda.

Referensi kata: Unshu
Simak
Baca secara fonetik

Kamus - Lihat kamus yang lebih detail

Terjemahkan situs web mana pun

Lakukan banyak hal dengan Google Terjemahan




Mawashi Empi

Serangan Sikut Melengkung

Satu lagi teknik sikutan. Variasi ini digunakan ketika penyerang berada di depan Anda.

menangkis serangan lawan, geser menjadi jarak dekat dan layangkan serangan sikut ke wajahnya.

Tips: Gunakan tangan Anda yang lain untuk menahan kepala lawan atau rambut dan menariknya ke sikut yang menyerang. Dengan cara ini Anda akan melipatgandakan efektivitas teknik.


Referensi kata: Kushanku




Hiraken

cakar beruang

Ini adalah penerapan pukulan gaya kuno , dikenal juga dengan sebutan Kuma-di ("kaki beruang ").


Point disini adalah dengan menggunakan buku-buku jari depan Anda ketika menyerang wajah lawan. Teknik ini ditemukan dalam berbagai bentuk. Berikut ini digambarkan aplikasi dari kata Sanseiru. Buku-buku jari depan digunakan untuk menyerang di wajah, rusuk dan tangan.


Tips: Anda tidak perlu menggunakan seluruh massa tubuh Anda untuk serangan ini. Hiraken digunakan untuk mencambuk, seperti pukulan belakang dan oleh karena itu cocok dalam konfrontasi jarak dekat.


Kata referensi: Sanseiru, Jion


Tuite

Tangan Naga



Istilah tuite atau torite menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tidak ada definisi yang tepat dari tuite. Kita dapat mengatakan bahwa tuite adalah gambaran secara keseluruhan dari berbagai kumpulan teknik seperti mengambil-menarik-menusuk-merobek yang tersembunyi dalam bentuk2 karate Okinawa. Tehnik mirip jiu-jitsu ini sering bukan bagian dari kurikulum resmi. Mereka seperti rempah-rempah, Anda menambahkan sedikit sesuai dengan selera Anda, tapi bukan makanan utama anda. Ini adalah masalah pengalaman atau keahlian.


Jari
Ada banyak variasi teknik penguncian jari. Biasanya Anda akan terlalu-memperpanjang atau terlalu-memutar jari. Jempol dapat juga tertekuk berlebihan. Ini adalah teknik yang sangat menyakitkan yang akan membantu Anda untuk benar-benar menundukkan lawan Anda.


Jambakan Rambut
Ini merupakan suatu teknik pertempuran yang sangat universal. Gaya potongan  rambut pendek sangat umum saat ini, tapi di masa lalu 99% penduduk memiliki rambut yang panjang dan teknik ini sangat efektif. Point di sini adalah untuk merebut, memutar dan tarik. Anda dapat menggunakan menjambak rambut untuk melemparkan lawan ke tanah atau untuk menyerang wajahnya.

 Menusuk

Anda dapat menusuk mata , lekukan jugularis, di bawah rahang atau ketiak lawan. Tusukan sangat menyakitkan, tetapi ini tidak akan dapat menghentikan penyerang Anda. Tusukan ini digunakan tidak lebih seperti teknik mengganggu.






 Menyobek

Dalam Okinawa karate sangat penting untuk memperkuat jari dan tangan anda. Dalam jarak dekat Anda dengan mudah dapat merobek tenggorokan atau alat kelamin lawan. Anda juga dapat merobek kulit lawan untuk  mengganggunya (trisep, paha, sisi perut).
Simak
Baca secara fonetik
Teknik Kotor

Ada banyak trik kotor di karate, biasanya ditularkan secara lisan sebagai teknik tersembunyi dari kata. Beberapa contoh: serangan ke kepala, melempar ke mata lawan, pura-pura menyerah (suirakan Kamae - Pasai), berpura-pura mabuk (useishi).


 Kuncian Sendi

Didalam  kenyataan jika lawan tidak mau menyerah, Anda hanya akan meringkusnya dengan teknik penguncian sendi yang menyakitkan. Memutar dan mematahkan sikut atau tangan. Teknik penghalang  juga sangat baik sebagai teknik pengendalian.
Simak
Baca secara fonetik
Simak
Baca secara fonetik



Simak
Baca secara fonetik
Simak
Baca secara fonetik
  

sumber:www.karateblogger.com
Get This
A'e - Penerapan teknik karate dalam beladiri part 3

Penerapan teknik karate dalam beladiri part 2

Bab ini diilhami oleh naskah kuno orang Okinawa bernama Bubishi. Ini bukan berarti saya akan menunjukkan secara detail ke 48 teknik tsb.
Tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan keanekaragaman teknik karate – seperti serangan, tendangan, kuncian, lemparan, penghalang dan memegang. Selanjutnya, jika kita hanya menganalisis satu teknik, disitu ada banyak variasi tergantung gaya yang dianut dan tradisi atau dari sudut pandang seorang guru. Berikut ini adalah pandangan saya, berdasarkan bertahun-tahun praktek, penelitian dan seminar.
Saya akan merekomendasikan kepada anda semua untuk membaca Bubishi dan Funakoshi Tote jutsu.
Semua teknik yang ditunjukkan di sini dapat ditemukan dalam kata. Jika Anda berlatih Shotokan atau beberapa gaya modern lainnya, maka mungkin Anda akan berpikir bahwa banyak dari teknik ini kejam dan "kotor". Namun, teknik yang disebut kejam dan kotor ini adalah benar-benar teknik karate Okinawa yang asli. 


Stanic Milos



Bangau mengibarkan Sayap
shuto ashi harai



Ini adalah  salah satu cara menggunakan teknik Shuto no Kamae dari kata Kushanku.
Gunakan tangan depan Anda untuk menangkis serangan tangan lawan  dan merebut dengan tangan belakang Anda. Bersamaan dengan itu menyerang wajahnya dengan  Shuto, lalu anda melakukan  sapuan dengan paha ke kaki  lawan.


Teknik serupa ditampilkan di Bubishi. Seperti banyak teknik dan variasi di Okinawa karate teknik ini tidak memiliki nama, jadi saya akan menggunakan nama yang deskriptif dari Bubishi dan naskah Cina lainnya.

 
Tips: Serangan  ke kepala lebih seperti menekan.




Referensi kata: kushanku




Paruh Bangau


kakushiken




Ujung jari bisa sangat berbahaya untuk membela diri. Meskipun ada banyak teknik jari karate Okinawa, kakushiken uechi ryu adalah salah satu favorit saya. Teknik menyodok bertujuanpada sasaran lunak - mata, leher, persimpangan jugular

Tips: Anda juga dapat menggunakan teknik ini untuk membela diri  terhadap lawan yang mendekap anda dari belakang. Aplikasi ini merupakan bagian dari Seisan kata.

 


Referensi kata: Sanseiru, Seisan


Belalang Pemangsa

shukouken



Bentuk ini merupakan bagian dari kata Anan (ryueiryu). Hal ini juga ditemukan dalam suparinpei kata.

Senjata ini juga dikenal sebagai "kepala bangau".


Tips: Gunakan tangan belakang Anda untuk melakukan teknik kuncian bersama dan daripada menghancurkan wajahnya.



Referensi kata:Anan, Superinpei





Tora Guchi

mulut harimau



Tora guchi adalah teknik yang umum di karate Okinawa. Sikap Ini selalu dilakukan dengan kuda2 neko ashi-Dachi (sikap kucing). Point disini adalah dengan menggunakan tangan Anda dalam konfrontasi jarak dekat untuk merebut tenggorokan lawan atau testis. Ini adalah respon yang sangat efektif dalam jarak dekat.




Yoko Empi 

Pukulan sisi siku 

 


Yoko EMPI uchi adalah teknik yang sangat umum. Maksud sebenarnya dari teknik ini  adalah untuk membela diri dari dekapan  lawan  dari arah belakang.

serangannya ditujukan ke wajah lawan.

Tips: Hal ini sangat penting untuk menangkap lengan lawan sehingga Anda dapat melakukan hikite (menariknya menjadi suatu serangan).

 


Referensi kata: Kushanku, Anan






                                                                                                                                                                         sumber:www.karateblogger.com

Get This
A'e - Penerapan teknik karate dalam beladiri part 2

Penerapan teknik karate dalam beladiri

Bab ini diilhami oleh naskah kuno orang Okinawa bernama Bubishi. Ini bukan berarti saya akan menunjukkan secara detail ke 48 teknik tsb.
Tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan keanekaragaman teknik karate – seperti serangan, tendangan, kuncian, lemparan, penghalang dan memegang. Selanjutnya, jika kita hanya menganalisis satu teknik, disitu ada banyak variasi tergantung gaya yang dianut dan tradisi atau dari sudut pandang seorang guru. Berikut ini adalah pandangan saya, berdasarkan bertahun-tahun praktek, penelitian dan seminar.
Saya akan merekomendasikan kepada anda semua untuk membaca Bubishi dan Funakoshi Tote jutsu.
Semua teknik yang ditunjukkan di sini dapat ditemukan dalam kata. Jika Anda berlatih Shotokan atau beberapa gaya modern lainnya, maka mungkin Anda akan berpikir bahwa banyak dari teknik ini kejam dan "kotor". Namun, teknik yang disebut kejam dan kotor ini adalah benar-benar teknik karate Okinawa yang asli. 


Stanic Milos



SOKUTO Geri 
Serangan pada Lutut


Teknik ini cukup langka di Shorin ryu. Namun, tidak begitu langka di Goju dan sekolah Uechi. Point di sini adalah untuk mematahkan lutut lawan dalam konfrontasi jarak dekat.

Hal ini sangat penting untuk menggunakan hikite (tarik berlawanan dengan tangan Anda) dan menggunakan seluruh berat badan . Ini adalah teknik sangat menghancurkan. Bahkan jika Anda melewatkan lutut lawan, Anda dapat menghancurkan shin nya atau kaki.

Tips: Ketika melakukan sokuto jangan melihat ke bawah, karena ini akan mengungkapkan niat Anda. tetap pandang   mata lawan.





Referensi kata: Pasai, Anan, Sanseiryu
ORANG TUA MEMIKUL IKAN
Juji Uke 



Teknik kunci siku adalah bagian dari kata kushanku. Gerakan dalam kata ditampilkan sebagai jodan juji uke  dan berbalik. gambar serupa ada di Bubishi.



Anda dapat menggunakan kunci ini sebagai pertahanan melawan pukulan roundhouse atau serangan pisau. Hal ini sangat penting untuk memegang lengan lawan dengan sangat kuat.


Tips: Daripada mematahkan sikutnya, Anda dapat mengambil kedua lengan dan melemparkan dia 


Referensi kata: Kushanku
EKOR NAGA  

Teknik melepaskan diri



Ini adalah aplikasi dari ryu no shita kamae- "sikap
pertempuran  lidah Naga" (kushanku).

Ketika seseorang mencoba untuk menangkap dan memelintir tangan Anda, Anda harus membalikan tubuh anda  dan cambuk wajahnya dengan "tangan besi" (tetsui).


Tips: Anda harus dekat dengan lawan, sehingga tetsui Anda dapat mencapai wajahnya.

Referensi kata: Seisan, Kushanku


SOKUMEN Geri 

tombak kaki



Teknik ini lebih banyak digunakan di masa lalu. Ujung kaki digunakan sebagai bidang kontak ketika menendang ke perut lawan.

Meskipun Geri sokumen terlihat tidak praktis dan menyakitkan, pada kenyataannya sangat efektif. Tentu saja, tendangan ini lebih berbahaya ketika Anda memiliki sepatu.

Tips: Anda tidak dapat menggunakan kekuatan yang sama  pada sokumen Geri  seperti halnya dalam mae Geri yang sederhana. Ini adalah kesalahan yang paling umum. Tentang kekuatannya, Anda harus sangat cepat dan akurat.


Refrence kata: Useishi, Chinto ...


SHOKEN

mata phoenix


Dalam Karate Okinawa Kuno, Shoken adalah tehnik paling mendasar.

Namun, shoken saat ini digantikan oleh "kepalan sederhana" (sei-ken), karena lebih mudah bagi pemula untuk belajar.
Sho-ken sangat menyakitkan ketika menyerang batang lawan . Sei-ken harus digunakan ketika menyerang hidung lawan, namun efektivitasnya terhadap batang lawan relatif kecil jika dibandingkan dengan shoken.

Kyusho: tenggorokan, ketiak, solar plexus, persimpangan jugularis, sternum (tulang dada).


Tips: Anda tidak perlu pukulan keras dengan shoken. Sebaliknya, Anda harus lebih fokus pada putaran pertama. Dengan rotasi yang tepat Anda akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.

Referensi kata: Seisan






                                                                                                                                                                              sumber:www.karateblogger.com
Get This
A'e - Penerapan teknik karate dalam beladiri

Titik lemah tubuh manusia

KYUSHO ( Titik Vital Anatomi Tubuh Manusia )

Dalam mengeksekusi pukulan karate yang efektif, sangat perlu untuk mempelajari dasar-dasar anatomi manusia, fisiologi dan pertolongan pertama.Pengetahuan ini disebut - kyusho. Pengetahuan Kyusho telah lama disimpan sebagai rahasia selama berabad-abad. Ini termasuk: posisi pada titik rentan, dampak penggunaan alat yang tepat dan situasi yang terbaik untuk menerapkan teknik untuk beberapa titik. Jika kita membandingkan teknik karate dengan panah, kyusho adalah sebagai racun pada panah itu. Funakoshi mengatakan bahwa "cepat dan sangat akurat suatu pukulan, yang tidak pernah meleset ke titik vital, adalah inti dari karate yang sebenarnya".




Ada 3 cara untuk melukai poin penting:


1. Strike atau tinju

2. Menusuk atau tekan

3. Ambil atau mencubit


Akibatnya, beberapa kondisi mungkin terjadi: nyeri, syok, gangguan pernapasan, merasa lumpuh sesaat, puntiran hyper, salah urat, patah tulang dan pendarahan dalam.untuk lebih rinci lihat, klik pada gambar dibawah ini :


Jodan -  Poin paling penting dari tubuh manusia terletak pada leher dan kepala. Saya akan menyebutkan beberapa teknik: tusukan mata, menghancurkan hidung, ambil/mencubit tenggorokan, menampar telinga, menarik rambut, tangan pisau ke leher, dorongan jari ke takik urat merih. Anda juga dapat memanipulasi kepala lawan untuk membawanya ke bawah atau untuk mematahkan lehernya.







Chudan - pukulan ke ulu hati, satu pukulan buku jari tangan (shoken) ke tulang dada, rusuk atau ketiak, tinju buku (hiraken) untuk iga longgar, ambil/mencubit testis, smash atau menendang, "cinta-menangani mencubit".


















Lengan - serangan ke bisep dapat melumpuhkan lawan

lengan dengan sementara. teknik penguncian Bersama sangat efektif untuk mengendalikan (siku dan jari). Mencubit kulit di atas otot triceps sangat menyakitkan.
















Gedan – tendangan sangat sering ditujukan pada kaki lawan (tulang kering, penghancuran lutut -sokuto, paha dalam dan kaki). teknik melempar Kebanyakan dilakukan dengan sapuan kaki atau dengan mengambil/menyambar kaki lawan. paha bagian dalam dapat dicubit ketika melakukan teknik gerakan menghindar ketika melawan penguncian kepala.









sumber:
Dikutip dan diterjemahkan dari website"www.karateblogger.com"  dengan judul artikel"vital points (Kyusho)" diterjemahkan oleh Karate Harmony.

Get This
A'e - Titik lemah tubuh manusia

Push up dalam olahraga karate

Push Up Sebagai Elemen Penting dalam Beladiri Karate

Latihan Push Up adalah suatu latihan kekuatan fisik yang lazim ditemui di setiap cabang olah raga ilmu beladiri baik Karate, Taekwondo, Kungfu, Silat dsb. Semua beladiri tersebut memerlukan latihan push up untuk membentuk pengamalnya menjadi seseorang yang kuat serta tangguh fisiknya. Bahkan dalam olah raga beladiri tertentu semisal Karate seseorang yang mempunyai kapalan di tangannya, akan dikagumi oleh orang-orang disekitarnya khususnya teman-temannya sesama pengamal beladiri. Hal ini dikarenakan orang yang tangannya kapalan berarti ia sudah sangat sering push up dengan tinjunya atau kepalannya, bahkan sudah menjadi kebiasaan atau gaya hidupnya sehari-hari. Sebagaimana kita tahu orang yang sudah sangat sering push up dengan tinjunya, berarti mempunyai pukulan yang mematikan dikarenakan latihan push up tersebut memberikan mamfaat berupa daya dorong yang kuat pada tangan/tinjunya, sehingga pukulannya akan memberikan daya dorong tenaga (power) yang besar dan kecepatan yang mengagumkan. Selain untuk memperkuat daya dorong pukulan, push up juga mempunyai beberapa mamfaat lain yaitu:



Pertama:
Push Up menguatkan otot Lengan, Bahu dan Dada. Gerakan push up yang terpusat pada tubuh bagian atas akan membuat dada dan bahu anda kuat dan tegap, lengan anda sebagai pusat penggerak akan mempunyai otot yang kekar dan kuat.


Kedua:
Push Up juga membuat anda tidak mudah terkilir, terutama pada bagian lengan dan bahu. Selain kuat otot lengan dan tubuh bagian atas menjadi lebih lentur.


Ketiga:
Push Up membantu melancarkan aliran darah ke kepala, terlebih lagi bila anda melakukan latihan leher sebelum memulai push up sesuai dengan petunjuk di atas, sehingga anda akan dapat merasa lebih segar dan nyaman.


Bagaimana cara latihan Push Up yang benar? , berikut adalah tips-tipsnya:
Sebelum memulai latihan Push Up, selalu awali dengan latihan leher, lakukan gerakan menekuk leher ke depan dan kebelakang minimal 30 kali, lanjutkan dengan menekuk ke kiri dan ke kanan minimal juga 30 kali, dan lanjutkan dengan membuat gerakan memutar, dengan setiap 3 kali gerakan berganti arah putaran, ulangi sampai 5 kali. Latihan leher diperlukan agar anda tidak mengalami cedera leher akibat tarikan urat leher pada saat melakukan gerakan push up. Latihan leher ini juga mencegah anda dari rasa pusing setelah push up.
Untuk melakukan push up yang benar, mula-mula posisikan tubuh anda tertelungkup. Letakkan lengan tepat di samping kanan dan kiri anda, tidak terlalu lebar juga tidak terlalu sempit. Bagi yang ingin memperkuat pukulannya maka Push Up dengan tangan dikepalkan adalah lebih baik. Berikut adalah contoh gambarnya: 
                                                       



Pada gambar tsb, bagian yang dilingkari adalah yang menjadi tumpuan berat badan alias yang menempel pada lantai/tanah, karena bagian tsb merupakan bagian/alat yang digunakan untuk memukul lawan. kemudian Tarik nafas sebelum mengangkat tubuh, dan bersamaan dengan gerakan lengan mengangkat tubuh anda lepaskan nafas. Saat bergerak turun tarik nafas kembali.Bagaimana cara melakukan repetisi Push Up yang baik? Berikut Tipsnya:
  •  Idenya adalah untuk memulai push up secara bertahap sehingga setiap ketidaknyamanan Anda merasa hari berikutnya adalah minimum. Mulai dengan 10 push up minggu pertama. Anda dapat melakukan push sehari-hari atau setiap hari dan setengah. Anda bisa mengambil libur akhir pekan sehingga tubuh Anda memberikan cukup waktu untuk memulihkan dan memperkuat. Pastikan Anda minum cukup air setelah push up untuk mencegah dehidrasi karena hal ini akan berdampak negatif bangunan otot Anda.
  •  Minggu berikutnya menambahkan lain 10 push up untuk rutinitas Anda dan tren ini harus terus sampai Anda mencapai 100 push up. Penting bahwa Anda tetap memperpanjang target Anda sehingga Anda membantu Anda untuk mengencangkan otot dan tumbuh.
  •  Jika Anda terus meningkatkan jumlah push up yang Anda lakukan setiap minggu, Anda akan melihat perbedaan massa otot Anda dengan bulan kelima.
  •  Setelah Anda merasa nyaman dengan melakukan 100 push up, Anda dapat membuatnya lebih menantang untuk tubuh Anda dengan melampirkan berat sehingga lebih banyak perlawanan yang dibuat dan otot-otot Anda akan tumbuh lebih besar. Sekarang Anda harus mulai melakukan push up tiga kali seminggu dengan hari istirahat di antara setiap sesi latihan. Ingatlah untuk memiliki dua menit istirahat di antara setiap set. 
Kapalan seorang Karateka yang sering Push Up


Artikel ini diolah dan dikutip dari beberapa sumber media
Get This
A'e - Push up dalam olahraga karate
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...