Aji Badar Besi
kegunaannya untuk kekuatan tubuh, tahan pukulan, dan pukulan jadi lebih bertenaga, orang yang kena pukul aji ini langsung klenger, kalau ga dibangunin ma yang mukul, bisa-bisa pingsan ampe 3 hari gan ... jadi ati-ati banget makenya. ini ritualnya:
1. Hrus berada di dalam kamar yang gelap
2. Telanjang dada, alias tidak pake baju
3. duduk bersila dengan tenang (semedi) (bentaran, paling 30 menit) sambil membaca shalawat atas nabi
4. setelah itu selesai, hadiah fatihah yang ditujukan kepada nabi muhammad, sahabat empat, syekh abdul qodir jailani, trus minta ama tuhan biar aji badar besi masuk ke dalam tubuh,
5. baca ayat kursi 3 kali tanpa nafas, kemudian tangan dipukulkan satu sama lain, kemudian baca ayat kursi lagi 3 kali, demikian setrusnya ampe 7 kali, jadi secara keseluruhan dibaca 21 kali dg tahan nafas, tiap 3 kali hitungan
6. ritual ini dimulai hari selasa, sampai malam jum'atnya,. jadi 3 hari
rasakan energi masuknya lewat punggung
Aji Brajalimat
Kegunaannya untuk kebal peluru.
Tatacara: Setelah mandi keramas bunga tujuh rupa harus puasa mutih tiga hari tiga malam. Lalu dilanjutkan dengan nglowong (berpuasa dengan duduk di sebuah lubang tanah dan jauh dari keramaian). Selama melakukan itu tidak boleh tertidur. Selama puasa bacalah mantra 100 kali. Tiap sekali baca menahan nafas, tiupkan nafas ke kedua telapak tangan, dan sapukan ke seluruh tubuh. Mantra: Sun tingali jagad kidul suwung, sun tingali jagad wetan suwung, sun tingali jagad kulon suwung, sun tingali jagad lor suwung. Ingsun angancik tengahing jagad, cahaya wisesa heh bahni brajalimat.
Aji Brajamusti (versi mataram)
Kegunaannya selain untuk memperkuat tubuh juga untuk menambah daya pukulan hingga berlipat ganda. Semua senjata tajam termasuk beberapa senjata pusaka tak akan mempan jika berhadapan dengan ajian ini.
Tatacara: Hari pertama mandi keramas dengan bunga tujuh rupa, lalu mulailah berpuasa nglowong 7 hari. Setiap tengah malam membaca mantra dibawah ini.
Pantangan: Dilarang memukul dengan tangan kiri.
Mantra: Ingsun amatek ajiku si Brajamusthi. kang aneng Pringgondani. Purubaya, Purubaya, Purubaya. Ototku kawat, balungku wesi, kulitku tembaga. Dengkulku paron, dagingku waja. epek-epekku wesi mekangkang, antep tanpa sama. Ajur mumur katiban tanganku. Heh iyo aku Purubaya ratuning wesi kabeh. Sakabehing braja nglumpruk kadi kapuk. Tan ana tumama ing badanku.
0 komentar:
Posting Komentar